MODEL PEMBELAJARAN ABAD-21
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
(UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu
tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan untuk itu setiap waraga negara Indonesia berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya
tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan
dan mutu pendidikan akan membuat warga negara memiliki keterampilan
hidup (life skill) sehingga memiliki kemampuan mengenal dan mengatasi
masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya masyarakat madani dan
modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Bab. I Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Potensi diri yang dikembangkan diharapkan dapat menjawab setiap
permasalahan dan tantangan pada zamannya.
Teknologi informasi
dan komunikasi berkembang sedemikian cepatnya dan memegang peran
stratregis. Abad 21 ditandai dengan peran besar pengaruh teknologi
informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia.
Itulah sebabnya, abad 21 ini dikenal pula sebagai era informasi. Batas
dan sekat antar Negara menjadi semakin tidak jelas dan warga Negara
menyatu dalam warga dunia global, sehingga era sekarang disebut pula
sebagai era global. Keberadaan teknologi tersebut telah mengubah cara
kita bertransaksi, membaca, bersenang-senang, berkomunikasi/berbicara,
dan termasuk cara kita belajar. Keberadaan teknologi tersebut juga
memungkinkan semua orang, yang memiliki akses terhadap teknologi ini
tentunya, dapat memperoleh informasi apa saja, dari mana saja, dimana
saja, kapan saja. Ini artinya, semua orang dapat belajar apa saja, kapan
saja, dimana saja, dengan siapa saja, dengan cara apa saja.
Pembelajaran lebih bersifat terbuka, fleksibel dan terdistribusi
(distributed).
Pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
ketrampilan siswa dalam menghadapi tantangan abad 21. Dabbagh (2007)
memberikan karakteristik ketrampilan abad 21 sebagai berikut:
1.
Keterampilan Belajar Sosial; keterampilan ini meliputi kemampuan
mengambil keputusan, berkomunikasi, membangun kepercayaan, dan manajemen
konflik yang kesemuanya itu merupakan komponen penting atau unsur utama
dari kolaborasi yang efektif. Hal ini diperlukan untuk membangun
leadership dan menjadi bagian dari suatu tim, dimanapun berada baik
sebagai karyawan, maupun sebagai anggota sosial masyarakat baik skala
mikro (keluarga) sampai skala internasional.
2. Keterampilan
Dialogis (Discursive Skills); keterampilan ini meliputi kemampuan
mendiskusikan suatu isu secara kritis, berbagi ide dan argumentasi
secara rasional dan logis, bernegosiasi dan menunjukkan keterbukaan
(berpikiran positif) terhadap berbagai perspektif yang berbeda serta
mampu menjadi pendengar efektif.
3. Keterampilan evaluasi diri dan
kelompok (introspeksi); artinya kemampuan diri untuk akuntabel terhadap
segala sesuatu yang dibebankan di pundaknya dan timnya, aktif dan
komitmen terhadap aktifitas kelompoknya, bekerja dengan penuh tanggung
jawab, saling membantu dan saling mengisi. Dalam hal ini, setiap
individu harus memiliki kemampuan berpikir sistemik, sehingg setiap
permasalahan dilihat dari berbagai perspektif dan tidak mengkambing
hitamkan orang lain.
4. Keterampilan refleksi; ini adalah kemampuan
untuk mengambil hikmah/pelajaran dari berbagai hal. Lebih jauh lagi
adalah kemampuan untuk melakukan perubahan (membebaskan diri dari status
quo), menerima input, masukan dan kritik dari pihak luar, serta
memperbaiki diri maupun kelompok secara terus menerus.
Membangun siswa agar memiliki keterampilan abad 21 tersebut merupakan
suatu tantangan tersendiri. Paradigma pembelajaran lama sudah tidak bisa
lagi dipertahankan. Paradigma pendidikan modern yang lebih bersifat
student-centered dan constructive learning sebaiknya segera dilakukan
mulai saat ini, mulai dari hal yang kecil/sederhana. Paradigma
pembelajaran konvensional berubah. Pembelajaran berpusat pada guru,
berubah menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mengkonstruk
sendiri pengetahuannya, belajar melalui penemuannya dan siswa dapat
menentukan sendiri tingkat capaian pembelajarannya. Peran guru
berkembang menjadi fasilitator. Memfasilitasi siswa untuk melakukan
pembelajaran. Guru lebih banyak menyiapkan alat bantu (scaffolding) bagi
proses pembelajaran, dan memastikan bahwa standar tercapai. Mutu
pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangat tergantung dari
ketrampilan dan kemampuan guru dalam mengelola dan memilih metode
pembelajaran yang tepat bagi anak didiknya.
Kurikulum
dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa
depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking
and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah
kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis
(critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua
kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa. Guru mengembangkan rencana
pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang siswa untuk
berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa
untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana
pembelajaran yang dibuatnya.
Selain pendekatan pembelajaran,
siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam
menguasai teknologi informasi dan komunikasi - khususnya komputer.
Literasi teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu kemampuan untuk
menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai
kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus
disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada
siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan
berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan
komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang
memiliki minat yang sama.
Aspek lain yang tidak kalau
pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu merancang sistem assessmen
yang bersifat kontinyu (ongoing assessmen) sejak siswa melakukan
kegiatan, sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen
bisa diberikan diantara siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric
yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka
hasilkan.
Untuk mencapai tujuan di atas, pendekatan
pembelajaran yang cukup menantang bagi guru adalah pendekatan
pembelajaran berbasis proyek (Project-based learning atau PBL). Di dalam
mengembangkan PBL, guru dituntut untuk menyiapkan rencana pembelajaran,
sebagai portfolio guru dalam proses pembelajarannya. Di dalam unit
plan, guru harus mengarahkan rencana proyeknya dalam sebuah Kerangka
Pertanyaan berdasarkan SK/KD yang ada dalam kurikulum. CFQ atau
Curriculum frame Question adalah sebagai alat untuk mengarahkan siswa
dalam mengerjakan proyeknya, sehingga sesuai dengan tujuan yang telah
direncakan. Guru harus menyiapkan materi-materi pendukung untuk
kelancaran proyek siswa, demikian pula siswa harus mampu membuat
contoh-contoh hasil tugasnya untuk ditampilkan atau dipresentasikan di
depan temannya. Pada saat presentasi hasil proyeknya siswa mendapat
kesempatan untuk melakukan assessmen terhadap temannya (peer assessmen),
memberikan feedback pada hasil kerjanya.
Dalam rencana
pelajaran guru pun harus memberikan kesempatan pada siswa untuk
melaporkan hasil proyeknya dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk
blog, wiki, poster, newsletter atau laporan.
Kegiatan yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi atau high order thinking harus dirancang dalam rencana
pelajaran guru. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan analisis,
sintesis dan evaluasi melalui proyek yang mereka kerjakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kuliah dimana mas?
BalasHapusMau ngajak diskusi tentang pembelajaran ini !!
yggdrasil bola【VIP】validated on xn--o80b910a26eepc81il5g.online
BalasHapusyggdrasil 인카지노 bola【VIP】validated 메리트 카지노 주소 on xn--o80b910a26eepc81il5g.online. 샌즈카지노